Kisah di Balik Kembalinya Bocah yang Hilang dan Dikira Meninggal 2 Tahun Lalu
Awal alias Goso (7), bocah asal
Dusun Bontoa, Desa Kampili, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi
Selatan, yang hilang dan dikira meninggal dua tahun silam kembali pulang ke
rumahnya.
Dia kini tinggal bersama ibu
dan neneknya. Setiap hari hingga Sabtu (14/1/2017), puluhan warga terus
berdatangan menanyakan perihal keberadaan Goso selama dua tahun ini.
Suasana gembira memenuhi
kediaman Yanti (30). Sejak kepulangan putra keduanya yang selama ini dinyatakan
meninggal dunia dua tahun lalu. Daeng Baong (40), suaminya yang merupakan bapak
kandung Awal, telah meninggal dunia sejak tiga tahun lalu dengan meninggalkan
tiga orang anak.
Sepeninggal suaminya, tanggung
jawab diemban Yanti dengan bekerja serabutan. Ekonomi keluarganya semakin surut
hingga mereka merelakan putri bungsunya dirawat dan dibesarkan oleh kerabatnya.
Begitu pun Awal, dua tahun
silam seorang pria yang mengaku sebagai teman almarhum bapaknya datang ke
rumahnya dan memohon agar Awal diserahkan kepadanya agar dirawat dan dibesarkan
olehnya.
Lantaran kondisi ekonomi yang
cukup memprihatinkan, ibu korban terpaksa merelakan putranya dibawa pergi oleh
pria tersebut dengan janji akan membawa Awal bertemu dengannya setiap pekannya.
“Itu hari memang terpaksa
diberikan karena memang kalau di sini sangat susah. Buat makan saja sehari-hari
susah karena meninggal bapaknya dan tidak ada yang bisa kerja,” kata Rewa
Gassing, salah satu warga setempat.
Hari berganti dan bulan pun
berganti. Kabar keberadaan Awal tak diketahui, sejumlah kerabat melakukan
pencarian termasuk mencari alamat pria yang membawa Awal. Namun, alamat yang
diberikan ternyata salah.
Pasrah akan keberadaannya, ibu
korban kemudian mengira bahwa Awal telah diculik dan dibunuh oleh pria
tersebut. Pasalnya selama berbulan-bulan dilakukan pencarian, keberadaannya
menjadi misteri.
“Saya
kira anakku sudah meninggal makanya saya kaget waktu datang dibawa sama polisi.
Ternyata saya tanya-tanya, katanya tinggal di panti asuhan tapi nama pantinya
juga dia tidak tahu,” kata Yanti yang ditemui di kediamannya.
Awal sendiri selama ini
ternyata dibesarkan di salah satu panti asuhan yang keberadaannya tak
diketahui, Awal yang sudah dua tahun rindu ingin bertemu dengan ibu dan
neneknya nekat kabur dari panti asuhan sebelum akhirnya ditemukan menangis
dalam kondisi linglung di sebuah hutan oleh polisi pada dini hari.
Saat ditemukan, kondisi mental
Awal belum stabil dan cenderung menutup diri bahkan enggan menyebut
identitasnya.
Selama tiga bulan, dia dirawat
oleh AKP Muhammad Ramli, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Bungaya. Selama
itu pula, kondisi mental Awal kembali normal dan menyebutkan identitas serta
nama kampung halamannya. Polisi kemudian melakukan pelacakan dan mempertemukan
kembali Awal dan orangtuanya.
AKP Ramli sendiri yang
menemukan korban mengaku ikhlas merawat Awal dan selama tiga bulan dirinya
terus mencari orangtua korban meski kondisi Awal pada saat itu belum normal dan
terus menutup diri.
“Saya kira itu sudah kewajiban
kami sebagai polisi dan memang itu sudah tugas kami mengembalikan anak itu
kepada orangtuanya,” kata Ramli.
Saat ini, Awal tinggal bersama
ibu dan neneknya serta kakak perempuannya. Sejumlah warga terus berdatangan
menanyakan perihal keberadaan Awal selama ini sebelum akhir dinyatakan
meninggal dunia. Meski demikian, Awal masih cenderung menutup diri.
Comments
Post a Comment