Eli Aliyah Tewas Demi Selamatkan Anak, Pegang Tangan Putri Semata Wayang Sebelum Tenggelam
Pelampung yang didapat Eli
Aliyah dari atas KM Zahro Express diberikan pada sang anak.
Ibu ini tenggelam di perairan Muara Angke, setelah berpegangan
tangan dengan sang anak.
Niat liburan dengan sang anak ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu,
berujung nahas.
Eli Aliyah warga warga Kelurahan Karadenan, Kecamatan Cibinong,
Kabupaten Bogor, pergi bersama keluarga.
“Eli pergi dadakan tadi pagi,” kata saudara Eli, Hermawati
kepada TribunnewsBogor.com di rumah duka.
Menurut Hermawati Eli bersama anak semata wayangnya, Elsa
Maritza sekitar pukul 06.00 WIB.
Sementara suami Eli, Haris Hartanto tidak ikut karena ada acara.
Eli pergi dengan kakak dan adiknya yang juga membawa anak.
Kakak Eli bernama Mila Hanifah, sementara adiknya bernama
Megantri yang membawa dua anaknya.
Hermawati menjelaskan kejadian saat kapal yang akan membawanya
ke Pulau Tidung terbakar.
Eli hanya mendapat satu pelampung.
Kala iti Eli lebih memilih untuk memberi pelampung itu ke
anaknya, Elsa.
“jadi Elsa nyebur duluan ke laut, setelah itu ibunya, kemudian
di laut mereka berdua sempat pegangan tangan juga dan Elsa nangis menjerit,
terus katanya Eli udah kelihatan lemes dan akhirnya tenggelam,” papar Marawati
yang diceritakan oleh Mila.
Sementara kakak dan adiknya, Wati menjelaskan bahwa keduanya
terpisadiknya, Wati menjelaskan bahwa keduanya terpisa
h pasca menyelamatkan diri dari insiden itu.
h pasca menyelamatkan diri dari insiden itu.
“Kakak sama adik Eli masih bareng di atas kapal, tapi ketika
nyebur ke laut mereka terpisah,” jelasnya.
Dari tujuh jiwa tersebut hanya Eli yang tidak selamat.
Kronologi
Terbakarnya Kapal Zahro Express
Kapal Zahro Express terbakar saat beranjak dari salah satu
pelabuhan di Muara Angke menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Minggu
(1/1/2017) pagi.
Penumpang kapal tersebut merupakan wisatawan yang hendak
menghabiskan masa liburan awal tahun 2017 dengan rekreasi ke Pulau Tidung,
Kepulauan Seribu.
Penyebab terbakarnya kapal masih terus diselidiki.
Untuk sementara, Kementerian Perhubungan menduga penyebab
terjadi kebakaran adalah akibat korsleting listrik di ruang mesin.
“Dugaan sementara, insiden itu kemungkinan besar akibat
korsleting di ruang mesin,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tonny
Budiono melalui keterangan tertulis, Minggu.
“Diasumsikan mesin kapal tersebut meledak kemudian terbakar di
kamar mesin yang di dalamnya terdapat tangki bahan bakar,” kata dia.
Kementerian Perhubungan juga merilis kronologi kejadian
terbakarnya kapal tersebut.ebut.
Berikut kronologi sejak kapal tiba di Muara Angke, kemarin:
31 Desember 2016
Pukul 13.15 WIB: Kapal Zahro Express tiba di Pelabuhan Muara
Angke dari Pulau Tidung.
1 Januari 2017
Pukul 06.30 WIB: Nakhoda mengajukan permohonan keberangkatan
kapal tujuan Pulau Tidung.
Pukul 07.00 WIB: Kapal tolak dari Pelabuhan Muara Angke.
Pukul 08.35 WIB: Kapal Zahro Express terbakar.
Pukul 10.24 WIB: Bangkai Kapal Zahro Express ditarik ke
Pelabuhan Kali Adem oleh KNP 348.
Pukul 12.30 WIB: Bangkai kapal Zahro Express tiba di Pelabuhan
Kali Adem.
Comments
Post a Comment